Bab 25

1005 Kata

Dihiasi oleh lembayung senja, sebagai latar kemesaraan mereka berdua. Baik Aline dan Andrian masih menikmati ciuman itu, memang ciuman ini bukan yang pertama bagi mereka. Hanya saja, suasana yang mendukung serta perasaan mereka yang kuat yang sama-sama menginginkan seolah terasa berbeda. Andrian lebih dulu yang menghentikan ciuman tersebut, mata hitamnya memandang Aline yang tengah menormalkan napasnya. Bibir merah Aline terlihat basah dan membengkak, menambah kesan seksi pada wanitanya. Aline yang ditatap sekian intens oleh Andrian seketika mengalihkan tatapannya kearah lain, dia malu. Meskipun dia sudah berciuman, namun tetap saja pandangan suaminya itu padanya membuat dia gugup. "Jangan menatapku terus," keluh Aline yang masih memalingkan wajahnya kearah lain. Andrian tersenyum mel

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN