"Tika maksudmu?" tanya Andrian begitu tersadar akan ucapan Aline. Aline mengangguk membenarkan, wanita itu kemudian duduk di sofa panjang yang berada diruangan Andrian, setelah meletakan paper bag yang berisi makanan yang telah dibuatnya. "Kau butuh sesuatu?" Andrian melangkah menghampiri Aline kemudian duduk di hadapan istrinya tersebut. Mendengarkan Andrian yang berkata seperti itu membuat Aline menggelengkan kepalanya. "Aku bosan di rumah, lalu aku memutuskan untuk memasak makan siang-mu." Andrian tersenyum mendengar ucapan Aline. Perasaannya menghangat, karena kini Aline sang istri mulai mempedulikannya. "Terima kasih, kau sendiri sudah makan?" Aline menggeleng, "tidak, sedari tadi aku memasak. Aku selalu mencicipinya, rasanya cukup mengenyangkan." "Kalau begitu, bagaimana