BAB 15: Sebuah Kecupan Ryan tersenyum. Melihat Clarisa dengan gaun merahnya datang mendekat dan menyentuh kepala Ryan lembut. “Wah tunanganku tampak lebih tinggi dari yang terakhir kali kulihat” Ryan tersenyum tulus, menyentuh lengan Clarisa yang semula mengelus kepalanya dengan lembut. Melingkarkan lengan itu pada tanganya. “Sudah waktunya kau tampil didepan umum kak” Clarisa tersenyum dan mengangguk. Ikut berjalan ke podium saat Ryan mulai berjalan. Menarik semua perhatian untuk tertuju padanya, suasana sedikit riuh seketika. Terlebih saat banyaknya wartawan yang tampak penasaran dan tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk memotret sosok yang sebelumnya tidak pernah mempublikasi keberadaanya. Shalman terdiam, mencari keberadaan Candy sebisa mungkin meski dia tidak bisa pergi kema