Tanpa beban atau lebih tepatnya pura-pura tidak tahu, Anggun memarkir motor di dekat mobil Agung. Dia masuk dengan dua paper bag di tangannya dan langsung naik ke atas karena di bawah sangat sepi. Suara anak-anak tidak ada, pergi keluar atau mendekam di kamar masing-masing. Rosa juga tidak kelihatan di ruang keluarga seperti biasa. "Allahuakbar! Kaget!" ucap Anggun begitu dia tiba di lantai tiga dan di depan kamarnya Agung duduk menyilangkan kaki di sebuah kursi kecil sambil bermain ponsel. Dia terlonjak mundur satu langkah lalu mengedarkan pandangan ke arah ruang kosong dan tidak menemukan siapapun disana. Dia menunduk di hadapan Agung tanpa berani melangkah mendekat. "Dari mana?" ucap Agung seraya melihat pergelangan tangannya. Sudah jam tujuh malam dan istri mudanya itu baru tiba d