Anggun berdiam diri di teras lantai tiga. Dia menatap sejauh matanya bisa memandang dari atas rumah itu. Seharusnya dia bersyukur karena bisa berada di rumah ini dan menjadi salah satu 'anggota keluarga' katanya, walaupun sewaktu-waktu bisa di depak secara hormat ataupun tidak hormat. Mungkin setahun lagi atau dua tahun lagi? Atau mungkin besok? Who knows. Pakaiannya belum berganti karena dia tidak bisa masuk ke dalam kamarnya. Kunci kamarnya di minta oleh Agung tadi pagi dan pria itu belum pulang kerja. Karena merasa gerah, Anggun ke kamar mandi guna mencuci wajahnya tetapi dia langsung bersyukur dalam hati karena ternyata pakaian yang dia cuci dua hari lalu masih tergantung di balkon dekat kamar mandi. Sambil menunggu Agung pulang, dia duduk di bangku yang ada disana, membaca buku