Anggun melengos begitu saja ke lantai tiga begitu dia masuk ke rumah besar itu. Dia melewati Rosa yang duduk di sofa ruang keluarga dan menatapnya dalam diam. Rumah sangat sepi, mungkin para pengurus rumah berada di rumah belakang setelah mereka menyelesaikan pekerjaan. Sementara anak-anak, dugaan Anggun mereka mendekam di kamar masing-masing. Anggun tidak tahu saja, ketika keributan terjadi, anak-anak memang masuk ke kamar masing-masing tetapi setelah mendengar motor Anggun berlalu di ikuti oleh suara mobil Agung, anak-anak turun dan meminta supir mengantar mereka ke rumah kakek. Anggun tiba di kamarnya dan duduk sebentar. Mengusap perutnya berkali-kali. "Maaf yah, kamu kecapean ya?" ucapnya mencoba tersenyum pada perutnya. "Menurut kamu, kalau kita pergi dari sini gimana? Kamu bakal m
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari