Agung mengangguk seraya menatap ke kejauhan yang gelap gulita. Ponselnya menempel di telinga karena dia sedang tersambung dengan istrinya, Rosa. "Hujan deras Pah, ini kami semua terjebak disini. Udah dari sejam lalu deras bangat. Udah mulai menggenang di depan. Mama gimana dong pulangnya, Mama takut di jalan tiba-tiba ada pohon jatuh!" Agung sedikit menyesali telah mengijinkan Rosa keluar hingga larut malam. Harusnya sampai jam sembilan saja, pasti sudah aman sekarang di rumah. "Jadi kalau Mama tidak pulang, Mama nginap dimana? Ada hotel dekat sana?" "Nggak ada, kami mungkin disini rame-rame. Kalau udah reda nanti mungkin ke rumah Jelita, yang paling dekat dari sini." "Ya sudah, Mama kabari Papa jika ada yang terjadi sesuatu yang buruk. Kalau Mama mau di jemput pulang nanti, telpon Pa