"Ma ... Mas Regan?" Mataku membulat sempurna. Jantungku? Nggak usah kalian tanya lagi. Aku terkejut bukan main. Karena tebakanku yang datang adalah Pak Abrisam dan di depanku malah pujaan hati membawa kejutan. Bisa dibilang, kaget tapi seneng. Bener-bener seneng!!! Terlihat, dia menampilkan senyuman yang manis banget. Giginya sampai kelihatan. Dua hal yang membuatku salah fokus, yaitu kumis tipis dan brewok tipisnya. Astaga!!! Ini aku bisa pingsan mendadak di sini. Kalau Mas Regan yang punya gituan kok ganteng banget. Tapi kalau Pak Abrisam kok aku malah risih. Mas Regan menggerakkan tangannya di depan wajahku karena aku malah melamun. Astaga, gimana nggak ngelamun dan melayang-layang di pikiranku sendiri kalau tiba-tiba Tuhan kasih kejutan kayak gini. Aku segera menggeleng cepat-