SATU
“Aku hamil,” kata Fiona membawakan test pack kepada Damian.
Seorang pria presiden direktur dari sebuah perusahaan terbesar yang bergerak dibidang manufaktur.
Dia juga seorang presiden direktur yang memiliki beberapa perusahaan konstruksi. Siapa yang tidak mengenal Damian Mahaprana yang memiliki beberapa cabang perusahaan dengan induk Madhava Group yang kali ini sudah menghamili seorang gadis yang dia tiduri satu malam waktu itu.
Damian dan Fiona berada di salah satu kafe yang di mana mereka telah berjanji untuk bertemu. “Lalu apa yang harus aku lakukan?” Damian tidak menyangka bahwa cinta satu malam itu membuahkan hasil.
“Kamu harus bertanggung jawab,” kata seorang gadis yang ada di depannya saat ini. ya, awalnya Fiona adalah seorang gadis yang bekerja sebagai sekretarisnya di kantor.
Flashback
“Yan, si Alin balik lagi ke luar negeri. Dia memang nggak mau lanjutin hubungannya sama lo,” kata Kevin dari sambungan telepon. Pria itu kesal ketika dia mendengar kabar bahwa Alin tiga tahun menjadi kekasihnya tapi tidak pernah mau untuk menjalin hubungan dengan jauh lebih serius lagi.
Alin memang seorang designer yang cukup terkenal dengan mode design buatannya selalu diterima dengan baik di dalam maupun luar negeri.
Alin juga adalah seorang gadis yang begitu disayangi oleh Damian. Tanpa ada ucapan selamat tinggal setelah pertemuan terakhir mereka. Namun, gadis itu mengirim pesan mengatakan bahwa hubungan mereka harus berakhir sampai di situ saja.
Damian marah, dia benar-benar emosi dengan keputusan sepihak yang dilakukan oleh Alin begitu egois.
Damian seorang pemuda yang begitu sukses dengan bisnisnya yang berjalan dengan baik. Bahkan dia harus menjalani semua kesibukan itu hingga Alin mengatakan jika dirinya terlalu sibuk dengan pekerjaan dan melupakan perempuan itu.
Tapi tidak ada yang tahu bagaimana Damian begitu mencintai Alin dengan sangat baik.
Saat ucapan selamat tinggal dari pesan. Itu adalah pertanda bahwa semuanya memang benar-benar berakhir. Jika pada kenyataannya semua akan memang tidak ada artinya lagi.
Damian harus menyerah dengan hal ini. dia memang harus mengakhirinya juga dengan Alin.
Saat itu, dia bersama dengan Fiona, satu-satunya orang yang berada di kantornya saat malam di mana Kevin memberitahunya mengenai kepergian Alin.
“Fi, kita ke klub malamnya Kevin,” ajak Damian saat itu.
Ke manapun dia pergi, Fiona pasti akan ikut dengannya. Bahkan untuk pergi ke klub milik Kevin pun bukan pertama kalinya bagi Fiona. Bahkan dia sudah terkenal di sana menemani Damian mabuk hingga mengantarkan pria itu pulang ke apartemennya.
Siapa bilang jika orang kaya itu tidak punya masalah?
Damian contohnya, dia adalah pria yang memang penuh dengan masalah besar. Belum lagi saat dia bertengkar dengan Alin. Maka pria itu akan berakhir juga ke klub Kevin untuk menghilangkan bebannya.
Sekalipun beban pikirannya akan terulang lagi saat keesokan harinya.
“Lo bawa deh minuman yang banyak!” pintanya pada bartender langganannya di sana. Sedangkan Fiona yang hanya menjadi teman biasa waktu itu tidak bisa berkata apa-apa mengenai kebiasaan mabuknya Damian.
Kevin pun datang waktu yang langsung menghampiri dirinya. “Lo cari aja yang lain kenapa sih? Banyak kali yang jauh lebih cantik dari dia,” kata Kevin memberikan masukan.
Tapi yang namanya patah hati, tidak semudah seperti yang dikatakan oleh Kevin.
Damian tetap ingin dengan Alin. Bukan dengan wanita manapun.
Bayangkan saja jika sudah enam botol minuman keras yang habis. Pria itu juga sudah mabuk berat dan menggerutu di sana.
Dia marah, dia kecewa dengan Alin.
“Fi, bawa pulang aja nih sialan. Dia memang begini terus kalau bertengkar sama Alin,” pinta Kevin yang memapah tubuh Damian ke mobil.
Ya, Fiona tetap mengantarkannya dengan sangat baik dan juga menyelimutinya sampai keesokan harinya dia terbangun dengan selimut yang masih utuh pada posisi semula.
Di apartemen miliknya, dia langsung menendang pintu kamar dan mendorong tubuh Fiona hingga terjatuh. Begitu Fiona ingin kabur, semua pakaian Fiona dia robek kasar hingga dia kemudian memperkosa, Fiona.
Itulah yang terjadi.
Flashback off
“Tapi aku nggak bisa tanggung jawab, Fio. Kamu tahu kan posisi aku sekarang ini,”
Fiona menundukkan kepalanya, “Lalu aku harus bagaimana?”
“Gugurkan! Aku nggak bisa tanggungjawab sama kamu,”
Fiona kemudian menggigit bibir bawahnya. Dia dengan geram menggenggam gelas itu dan menekannya dengan sangat erat. Ingin melampiaskan emosi kepada Damian. Tapi tidak bisa dia lakukan. Hingga kemudian dia akhirnya hanya bisa menahan emosinya saat itu.
“Ah, itu yang kamu inginkan?”
“Aku akan memberimu berapa pun. Bahkan aku akan mencarikanmu dokter aborsi terbaik didunia agar tidak ada bekas luka yang ditimbulkan kedepannya,”
Fiona tersenyum, “Terima kasih atas tawarannya,”
“Fio, jangan gila untuk membiarkan bayi itu tetap lahir,”
Fiona tak mempedulikan ucapan Damian.
“Kita berhenti untuk bertemu, nggak apa-apa. Kamu nggak usah tanggung jawab,” kata Fiona dengan kesal.
Tidak terima jika bayi yang ada di dalam kandungannya itu harus di aborsi. Dia tidak pernah setuju dengan itu. sekalipun terjadi karena kecelakaan dan kebodohan dia yang tidak bisa melawan. Kemudian pada akhirnya bayi itu hadir di dalam kandungannya.
Damian yang masih berada di kafe tersebut melihat Fiona keluar dari sana.
Rasa bersalahnya untuk saat ini masih belum ada.
Bagaimana mungkin hanya dia yang salah. Saat Fiona juga menikmati percintaan mereka waktu itu. pada malam hari, dia memang melakukan kesalahan. Tapi pada pagi harinya, Fiona yang juga sepertinya haus akan kepuasan waktu itu membuatnya tak merasa bersalah sedikitpun sampai detik ini juga.
Dia belum siap menjadi seorang ayah.
Dia belum mau repot karena mengurus bayi.
Damian masih ingin sendiri.
Dia sudah bosan dengan pengkhianatan cinta oleh seorang wanita yangs udah meninggalkannya sendirian lalu menyakiti hatinya. Tapi kenapa yang selalu salah adalah seorang pria. ‘Pria buaya darat’ namun pada akhirnya yang meninggalkan adalah wanita.
Damian melihat Fiona menyebrangi jalan kemudian wanita itu entah pergi ke mana.
Lagipula Fiona itu adalah sekretarisnya. Maka tidak akan pernah pergi dari sisi Damian.
Ke mana lagi Fiona bisa mencari pekerjaan ketika dia yang mengatur semua tentang kehidupan Fiona.