Sora menatap jijik makanan di hadapannya. Makanan yang merupakan hasil mahakaryanya sendiri. Namun, ia bahkan tak yakin bisa memakannya. "Apa yang kamu masak itu?" Sora mendongakkan kepalanya saat mendengar sebuah suara yang paling ia antisipasi sebelum menyembunyikan masakannya. "Kalau kamu nggak yakin, nggak usah dimakan!" ucap Sora. Karena ia sendiri bahkan tidak tertarik untuk memakannya. "Ini telur?" tanya Ersya. Ia menarik kursi, kemudian mendudukinya. "Nggak meyakinkan banget, kan? Udah, mending makan roti aja ya buat pagi ini?" tawar Sora. Sebab tak akan cukup waktu juga bila meminta pekerja rumah memasak makanan lain untuk mereka sarapan. Sora hendak menarik piring berisi dua telur ceplok yang tampak sangat memprihatinkan. Tak cukup hanya gosong saja, tapi saat memasaknya