Kamal berjalan pulang ke rumah dengan hati galau. Helem dan jaket hijau kebangsaan pada pengemudi ojek online terpaksa ia kenakan karena ia tak tahu mau diberikan pada siapa. Karena matahari sudah sangat terik dan perutnya juga sangat lapar, Kamal memutuskan untuk berhenti di warung makan. Duit yang tersisa dua puluh ribu rupiah. Semoga masih cukup untuknya sampai di rumah dan bisa makan siang juga. Kakinya masuk ke sebuah warung masakan yang sudah diisi oleh beberapa orang lelaki yang sedang menikmati makan siangnya. Mata Kamal memperhatikan lauk yang sudah terpampang di etalase kaca dengan berbagai warna. "Mau makan apa, Mas?" tanya si mbak warung. "Jengkol balado gak ada ya, Mbak?" tanya Kamal balik, saat memastikan tak ada lauk yang sedang ingin ia nikmati siang ini. "Gak ada, Mas.