Kamal sudah berada di rumah sakit tempat Ica dirawat. Sengaja ia tidak lewat lobi IGD, karena dikhawatirkan bersitegang lagi dengan Imron. Kamal memilih lewat pintu samping, tempat biasa taksi menurunkan penumpangnya. Dengan jantung berdebar tak karuan, Kamal masuk ke dalam rumah sakit, tetapi tidak langsung naik ke lantai dua. Ruang perawatan kelas tiga, tempat Ica dirawat waktu itu. Kamal memilih masuk kamar mandi, karena perutnya mendadak mulas. "Eh, ketemu di sini," sapa Imron yang baru saja keluar dari bilik toilet. Kamal terlonjak kaget, lalu menyeringai tipis pada Imron. "Jodoh kita ya, Mal. Nama kamu Kamal'kan?" tanya satpam Imron. "Iya, Bang. Terima kasih udah diberitahu kontrakan. Alhamdulillah dari semalam saya sudah tempati." "Oh, sukur deh. Semoga betah ya. Nih, gue kasi