abid mengendarai mobilnya dalam diam, pikirannya makin tidak karuan sejak fay tanpa aba-aba mencium pipi kirinya. gadis disampingnya juga diam menahan malu. berhenti melirik fay dengan sudut matanya, abid mengalihkan perhatian pada jalanan yang cukup lancar dan cuaca yang juga tidak semendung pagi tadi. "sampai" ucap abid sambil menoleh pada fay yang sama sekali tidak berusaha untuk meliriknya sedari tadi "ehm.. jadi dari sini semua harus normal lagi?" tanya fay dengan matanya yang benar-benar membuat abid lemah. abid bahkan baru tau mata fay juga punya kemampuan untuk menggoyahkan imannya, sama seperti mata pacarnya. "gue baru sadar satu hal.. gue ga suka liat mata lo bengkak" ucap abid sebelum mendekat dan menarik tengkuk fay sekali lagi, atau justru itu adalah ciuman terakhir? ha