"Mandi lo sana." Yusuf membuka pembicaraan, memecahkan keheningan yang melanda mereka. Dari tadi di motor hingga sekarang Auris terus saja mendiamkan Yusuf, padahal Auris lah yang salah karena sudah berbohong. Seharusnya Yusuf lah yang harus marah. "Siapa ya?" Tanya Auris pura-pura tidak mengenal Yusuf. Ia menaikan kakinya ke atas meja kecil yang berada di depan tv. Auris juga menaikan volume dari tv yang sebelumnya emang sudah menyala. "Yang sopan kalau duduk." Ucap Yusuf. "Kayak lo sopan aja kalau duduk." Auris menatap sinis Yusuf. Pria di depannya ini sangat suka menasehatinya, padahal Yusuf juga melakukan hal yang sama. "Cih." Ucap Yusuf kesal. Auris kegirangan, rasanya membuat Yusuf kesal membuat mood Auris kembali membaik. Dan rasa kesalnya sedikit terkurangi. "Eh lo ikut
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari