“Kau bisa tidak, sekali saja tidak membuat ulah? Aku benar-benar lelah menghadapimu, Audie.” Audie yang tengah duduk di kursi roda, kini sontak mendongak menatap Phoenix yang berdiri tegap di hadapannya. “Kau baru saja datang, tapi langsung marah-marah begitu padaku. Tidak ada empatinya sama sekali. Suami macam apa kau ini?” “Coba kau pikir, kenapa aku bisa semarah ini padamu? Coba kau pikir!” seru Phoenix dengan suara yang lebih keras. Bahkan Audie sempat kaget juga. “Kau—” “Kenapa harus mengadu pada Oma?” sela Phoenix tanpa basa-basi. “Kenapa sampai bilang jika aku suami yang tidak punya perasaan karena membiarkanmu pergi dalam keadaan marah. Dan parahnya justru menyalahkan aku soal kecelakaan yang kau alami. Kau ini sekali saja tidak membuat masalah apakah bisa, hah?” “Loh, apa ya