Bab 29. Hati yang menduga

1824 Kata

Kana terbangun dari tidurnya dengan kepala berat dan perutnya tak enak. Waktu telah menunjukan pukul 7 pagi dan ia terbangun saat mendengar ada suara beberapa orang diluar kamarnya. “Selamat pagi ibu … sarapannya sudah siap …,” sapa salah seorang butler ketika melihat Kana membuka pintu kamarnya sedikit. Kana hanya tersenyum dan kembali menutup pintu kamarnya dengan perasaan masih bingung lalu menyadari disamping nakas tempat tidurnya ada secarik kertas. “Hei tukang tidur, aku pergi dulu untuk bermain golf dengan beberapa client. Setelah itu aku kembali dan kita akan pergi ke beberapa tempat sebelum nanti malam kita akan makan malam bersama beberapa clientku ini. Kamu bisa berenang, pergi ke spa atau melakukan apapun yang kamu mau. Tunggu aku disitu jangan pergi jauh-jauh,” pesan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN