Jiyo menggenggam jemari tangan Kana saat ia melihat gadis itu duduk melamun sambil menatap koper barunya. “Kok melamun?” tanya Jiyo sambil mengelus rambut Kana lembut. “Saya cuma berpikir, beberapa hari yang lalu saya datang tidak bawa apapun, sekarang pulangnya bawa baju sekoper yang isinya entah kapan bisa saya pakai lagi. Tapi tetap mau aku simpan pak … suatu hari nanti mau aku pake kalau aku pergi bulan madu,” bisik Kana dengan pandangan berbinar ketika ia mengucapkan kata bulan madu. “Bulan madu?” “Iya, suatu hari nanti kalau aku menikah aku mau ketempat ini lagi pak. Belum tentu bisa langsung kesini sih, karena pasti aku butuh waktu lama untuk nabung. Cuma aku berjanji dalam hati mau ajak suamiku untuk ke hotel ini lagi, buat bulan madu … tempat ini bagus banget soalnya. Aku j