Yakuza: 13

1483 Kata

“Masuklah.” Suara berat nan tegas itu langsung terdengar di telinga Kanae ketika gadis itu membuka pintu ruang dan terdiam untuk sejenak. Ruangan yang baru dimasukinya ini cukup luas tanpa suatu barang apa pun selain seorang pria tua yang sehat dengan postur besar penuh intimidasinya yang duduk di lantai beralaskan bantal di ujung seberang dengan meja pendek dan beberapa set cangkir teh yang telah disiapkan di atasnya. Jelas pria itu tengah menunggu Kanae datang dan memasuki ruangannya. Kanae menatap lurus ke ara pria tua itu dengan perasaan gugup. Diam-diam Kanae menari napas dalam lalu menghembuskannya dengan pelan untuk meredakan rasa gugup dan debaran jantungnya yang berdetak kencang saat ini. Mengikuti ucapan pria tua tu yang menyuruhnya untuk masuk, Kanae mulai melangkahkan kaki le

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN