Satu
Judul: Baby Girl
Penname: Niwi Time
link cerita:
https://m.dreame.com/n****+/tdeV8rFC3DYzE+TU5sMivA==.html
__________________________________________
PROSES REVISI
Part 1
Ifa POV
Terlihat di tempat tidur itu sosok yang aku cintai bersama sahabat aku sendiri berpelukan dengan kedua mata mereka yang tengah terpenjam. Aku yakin dibalik selimut tebal itu mereka berdua bertubuh polos saat ini. Sungguh hatiku hancur berkeping-keping melihat mereka, orang yang aku sayangi telah mengkhianatiku di belakangku.
Setetes demi setetes air mataku keluar dengan sendirinya tanpa bisa aku cegah karena kelakuan busuk mereka berdua lantas aku menutup mulutku dan berbalik keluar dari kamar hotel pacarku oh sekarang bajing*n itu bukan pacarku. Aku benci mereka berdua, sangat dan sangat membenci.
Aku berlari keluar dari hotel ternama ini, berlari terus berlari tak tentu arah hingga saat aku sadar di mana aku berada saat ini. Air mataku sudah mengering tapi saat aku menghentikan langkahku berlari, aku melihat sekitar daerah ini oh ternyata tak ada rumah hanya beberapa warung kopi yang sudah tutup karena hari sudah kian malam. Aku ketakutan karena jalanan disini sepi bahkan lampu saja hanya beberapa dan itupun tak begitu terang. Tubuhku merinding saat angin malam begitu kencang menerpa kulitku namun aku harus berjalan cepat untuk segera sampai rumah dan ingin segera tidur dikasur nan empuk.
Ketika di tengah perjalanan kedua mataku melotot ketika melihat seekor anjing menggonggong menghadang jalanku entah dari mana anjing itu berasal yang pasti anjing itu datang dari arah hutan yang mana memang samping kanan kiri jalanan ini ada hutan. Kedua kakiku bergetar ketika anjing itu masih menggonggong menatapku tapi yang membuat ku bingung adalah anjing itu mengarahkan kepalanya ke samping arah dimana dirinya keluar tiba-tiba di depanku.
"Ya Tuhan tolonglah hambamu ini, "lirihku pelan.
Anjing itu berjalan dimana dirinya keluar sesekali dirinya menoleh padaku dan menggonggong sangat kencang. Sungguh sangat menakutkan bagiku ketika melihat anjing berupa serigala ini. Aku menoleh menyerong ke kiri ketika anjing itu berhenti berjalan dan menggonggong menatapku. Aku tidak mengerti maksud anjing itu. Tapi sepertinya anjing itu menyuruhku untuk mengikutinya dan benar salah satu kaki anjing itu menunjukku dan menunjuk arah dirinya berjalan.
Sepertinya anjing ini bukan binatang liar. Aku berjalan ragu menghampirinya lalu anjing itu melanjutkan berjalan sesekali menoleh ke belakang seolah melarangku pergi sebelum menuruti keinginanannya untuk mengikuti dirinya. Seketika kedua mataku membulat melihat bayi mungil entah umur berapa itu tidur di atas karpet serta disampingnya terdapat tas bayi. Aku terenyuh melihat pemandangan itu kala anjing itu menunjuk bayi itu dan menggonggong padaku seperti orang yang sedang mengadu.
Aku pun menggendong bayi itu dan menatapnya sejenak sepertinya bayi itu berjenis kelamin perempuan karena memakai baju berwarna merah muda serta tas bayi itu juga berwarna merah muda. Aku juga tak sengaja menatap kalung emas yang dipakai bayi mungil ini terdapat huruf F. Aku menimang bayi itu ketika bayi itu bergerak mungkin tidurnya terasa terusik.
Aku melihat anjing itu yang kini entah sejak kapan sudah berdiri dekat kakiku. Oh sungguh aku ingin buang air kecil sekarang karena merasa takut saat ini tapi aku melihat jika anjing itu menggigit surat berwarna putih dan disodorkan padaku. Aku mengambilnya sembari tanganku bergetar takut jika anjing itu menerkam tanganku tapi setelah aku mengambil surat itu, anjing itu menjauh dan duduk disamping tas bayi sesekali menggaruk bagian tubuhnya yang mungkin terasa gatal.
Aku membuka perlahan-lahan lipatan kertas itu, aku membacanya dengan pelan tapi ternyata isinya hanya menyuruh merawat bayi ini dan nama bayi yang aku gendong adalah Fiona Nadine R. Sungguh cantik sekali nama itu. Tapi R itu apa coba? Aku tersenyum lebar menatap wajah bayi itu, bayi mungil ini sangat cantik, kedua pipinya gembul sekali dan aku pun mencium salah satu pipinya yang harum khas bedak bayi.
Tanganku melipat karpet berwarna pink bergambar beruang cokelat otomatis aku berjongkok. Aku tersenyum manis pada anjing itu ternyata aku sudah tau maksud anjing itu menyuruhku kesini. Aku menggendong bayi mungil cantik itu menggunakan selendang kain biasa yang tadi dibuat untuk selimut bayi ini. Aku membawa tas dan karpet pada salah satu tangannku kemudian berdiri lalu berjalan keluar dari hutan ini ketika aku menoleh ke belakang ternyata anjing itu tak mengikutiku.
"Orangtuamu mana sayang? "tanyaku sesekali aku mencium gemas bayi mungil ini.
" Kasian kamu dibuang oleh orangtuamu sendiri. "
" Apakah kamu anak yang lahir di luar nikah? "tanyaku menatap lembut bayi itu yang menggeliat.
Aku melewati warung kopi yang ramai tapi langkahku terhenti ketika beberapa orang menghadangku di depanku.
" Eh ada cewek cantik nih, lumayan buat senang-senang!"teriak salah satu orang itu.
" Nanti gantian ya cobainnya apa bareng-bareng biar nikmat sekalian?"
Aku tak mengerti maksud ucapan mereka. Aku ingin melanjutkan jalanku tapi tanganku dipegang erat oleh salah satu dari mereka.
"Lepas! "teriakku ketakutan dan akupun memberontak sekuat tenagaku.
Beberapa orang berjalan menghampiriku seraya menyeringai sinis menatapku. Ketika mereka akan memegang tubuhku terdengar seekor anjing menggonggong dari arah belakang terlihat semua orang yang akan memegang tubuhku seketika berwajah pucat lalu berlari meninggalkanku.
Aku menoleh menatap anjing itu anjing yang sama seperti beberapa menit yang lalu. Aku menghela napasnya lega lalu melanjutkan jalanku. Ketika terlihat jalanan yang lumayan ramai, aku menoleh menatap belakang ingin mengucapkan kata terima kasih pada hewan itu tapi ternyata tak ada. Kapan perginya?
Beberapa menit setelah lelah aku berjalan akhirnya sampai di rumahku tapi rumah kost tempat tinggalku bersama ibukku. Ayahku sudah meninggal saat aku menginjak umur 17 tahun karena adanya tumor dipunggungnya.
Aku mengucapkan salam yang langsung dibalas salam oleh ibukku di dalam rumah. Ibukku berjalan menghampiriku dan menatap bingung bayi yang berada digendonganku.
"Nak ini anak siapa kamu bawa pulang? "
" ini emm besok aja deh bu Ifa jelasin, Ifa capek sekarang, "ucapku memohon pada ibukku membuat ibukku mengerti dan terdiam.
Aku pun masuk kedalam kamarku sendiri serta meletakkan bayi mungil itu dengan hati-hati setelah menjambarkan karpet di atas kasur. Aku segera berganti baju biasa karena tadi memakai kemeja kotak-kotak lalu aku merebahkan tubuhku dan memeluk bayi mungil cantik itu.
Oh ya aku belum kenalan nih namaku Ifa Khalisa Balqis biasa dipanggil Ifa(21) dan nama ibukku Lisa. Udah itu aja.
...
BACA SEQUELNYA JUGA YUK
JUDULNYA: Our Story
Sequelnya sudah tamat dan genrenya juga sama seperti cerita ini
dijamin seru sekali karena gak melulu soal percintaaan
.
.
.