Farel membawa Alisa pulang ke rumah karena ia menolak ajakan Farel untuk jalan-jalan malam itu, ia hanya ingin memperbaiki rumah tangga ingin berbaikan dengan Alisa. Farel berpikir akan mencoba memulai hidup yang baru dengan Alisa, ingin menerima anak kembar itu sebagai anaknya. Tetap Alisa tidak tahu kalau Farel sulit mengendalikan emosinya dan muda tersinggung jika membahas bagian pribadinya. Bagian yang membuat jadi tampak lemah. “Alisa apa yang kamu pikirkan kenapa kamu hanya diam?” “Mas, mari kita bicara sebentar,” ujar Alisa menghela napas panjang. Farel menghentikan mobil di pinggir jalan “Ada apa?” “ Saat ini aku sudah menjadi istri Mas Farel, katakan padaku apa yang sebenarnya terjadi, maksudku tentang kesehatan mas Farel” Farel tertawa menyeringai, ia tertawa miring seola