Saat ia melangkah masuk ke dalam gedung kakinya terhenti, ada Farel berdiri di depannya. Tidak bisa dipungkiri Alisa merasa takut saat melihat lelaki yang masih berstatus suami untuknya. Alisa berjalan ingin melewati, niatnya ia tidak perlu menghiraukan farel. Namun Farel menghampiri, ternyata Farel sudah mengawasinya sejak tadi termasuk saat bercanda sama “Ayo kita bicara dulu,” ucap Farel dengan suara tegas. Alisa merasa takut, jika ia tidak menanggapii pria itu, ia takut Farel marah dan tidak bisa kontrol diri. Alisa melihat jam tangan di lengannya lalu ia menjawab. “Saya ada janji dengan pasien, dua puluh menit lagi kita bicara di sini saja,’ ucap Alisa dengan sikap waspada, matanya menatap Farel dengan takut dan ia juga membuat jarak tubuhnya dari suaminya. “Tenanglah Alisa, aku