Saat ia sampai Desi menangis lagi wajahnya sangat pucat dan mata itu sudah membengkak karena terus menangis saat Akmal masih belum, sadarkan diri. Saat melihat bayi malang itu berbaring dalam tidak bergerak dan sejumlah alat pendukung kehidupan menempel di tubuhnya. “Ya Akmal, maafkan ibu Nak,” Alisa menangis histeris dan ia pingsan. Melihat bayi tidak berdosa itu tidak sadarkan diri Faisal marah pada Farel dan keluarganya, tatapan matanya sangat tajam dan penuh dendam. Setelah Alisa pulang, supir menelepon Farel yang saat itu berada di ruang penyelidikan. “Halo.” Farel mengangkat teleponya dengan semangat, Farel yakin kalau Alisa sudah pulang. Farel tidak tahu karena perbuatanya yang meninggalkan Alisa di jalanan, telah terjadi hal besar di rumahnya. “Pak Farel, Bapak harus segera pu