Rumah Cecylia

1042 Kata

Ternyata Kak Reza tetap melajukan mobilnya keluar dari parkiran. Dia melajukan mobilnya cukup kencang, hingga saat ini menjauh dari mall itu. Dia tanpa menanyakan alamatku sama sekali, hanya membawaku tetapi ke arah jalan rumahku berada. "Makasih ya, Kak. Maaf sudah merepotkan," ujarku. Kak Reza hanya mengelus kepalaku sembari tersenyum. "Oh iya, Kak. Memangnya tahu rumahku, kok perasaan nggak menanyakan alamatku?" tanyaku merasa heran. Kak Reza terlihat tertawa terbahak-bahak, sedangkan aku mengernyitkan dahiku. "Malah ketawa!" ujarku ketus. "Hey, Non. Siapa sih yang nggak tahu rumah konglomerat terkaya di kota ini, hahaha," ujarnya mengejekku. "Kok, Non?" aku bertanya perihal panggilannya. "Maaf-maaf, habisnya aku nggak nyangka tahu, anak orang terkaya malah sengaja berpenampilan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN