Kemarahan Arsenio

1648 Kata

Arsenio menggandeng Alifah masuk ke rumah, Arsenio terkejut ketika melihat Mufta ada di rumah ini dan kini sedang menikmati secangkir teh hangat yang dibuatkan Eci pastinya, lalu pertanyaannya jatuh kepada Eci yang kini berjongkok melayani Mufta, dimana Berlian, kenapa dia tidak di sini? “Mama?” Alifah berlari dan memeluk sang Mama. “Halo, Sayang,” ucap Mufta. “Kenapa kamu di sini?” tanya Arsenio. “Salah jika aku datang ke rumah suamiku?” “Tapi—” Arsenio melihat Alifah yang menatapnya saat ini, Alifah belum memahami apa yang terjadi saat ini, jadi Arsenio harus berhati-hati ngomongnya. Arsenio lalu setengah berlari meninggalkan istri dan anaknya, ia menghentikan langkah kakinya ketika melihat Juminten saat ini sedang menangis. Arsenio menautkan alisnya dan menghampiri Juminten. “Ken

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN