Setelah kemarin aku menginap di rumah besar ini, tidak banyak hal yang terjadi. Kecuali Daniela yang memang sepertinya masih saja tidak suka dan tidak bisa menerima aku, menerima kenyataan bahwa aku ada istri dari Pak Barata, kakak lelakinya. Mau jadi istri siri atau apa pun sebutannya, aku tetap istrinya. Kemarin aku menghabiskan waktu sebentar saja di kamar Bu Tantra. Setelah makan malam, dia sudah tidur, cepat sekali. Jam delapan malam aku sendiri di kamar. Bukan tidak ingin keluar atau sekedar ke kolam untuk menikmati malam, hanya saja, Daniela pasti tidak akan melepaskanku begitu saja, walaupun Satria dan Bu Dar pasti menemaniku dan tidak akan membiarkanku diapa-apakan oleh Daniela.
Tepat jam setengah sepuluh malam, ketika aku baru saja mematikan televisi, terdengar ketukan yang khas
