“Selamat pagi, Tuan Garfiel.” Sapaku saat aku dan Wiza masuk ke dalam aula latihan, disitu ada Tuan Garfiel yang sedang duduk santai sambil mengunyah jeruk, menyadari kami datang, pria tua yang memiliki badan kekar itu tersenyum dan beranjak bangun dari posisinya untuk menyambut kedatangan kami. Entah kenapa, melihat Tuan Garfiel begitu ramah pada aku dan Wiza, membuatku jadi sedikit malu, sebab sebelumnya dia sangat dingin dan kasar padaku. Aku harap dia terus seperti itu, karena menyeramkan mengingat dirinya yang dingin dan kasar. Aku harap Tuan Garfiel tidak mengubah kepribadiannya pada sesi latihan denganku. “Selamat pagi juga, Rey, Wiza,” jawab Tuan Garfiel setelah dirinya berdiri tegak di hadapan kami, kelihatannya dia tampak begitu gembira pada kedatangan kami, bahkan aku bisa mer