8

1373 Kata
Setelah periksa beberapa waktu lalu Bayu semakin posesif dengan Meywinda,pasalnya dokter mengatakan di rahim Meywinda ada kantung, kemungkinan akan ada janin yang tumbuh disana. Berita itu otomatis membuat Bayu bahagia bukan kepalang. Setelah menunggu akhirnya dia akan menjadi orang tua,menjadi Ayah. Lalu tanggungjawab nya akan tambah lebih berat di pundaknya. Tapi Bayu sama sekali tidak memikirkan itu,yang ada di pikiran nya hanya kesehatan Meywinda ke depannya. "Sayang,kamu jangan ngapa ngapain dulu deh,jangan angkat yang berat berat. Minta bantuan Tika kalau nggak bisa,pokoknya hati hati" kata Bayu pada Meywinda untuk kesekian kali. Meywinda yang sedang membuat rekap online shopnya sampai pusing karena setiap waktu Bayu selalu menghubungi nya. Bertanya apa Meywinda baik baik saja, mau makan apa, apa yang dirasakan Meywinda. "Aku mau belanja Mas,besok kan Mama pindahan biar masaknya dirumah aja,bawa ke rumah Mama udah matang,biar nggak repot besok." "Nggak boleh!! Biarin Tika aja,pokoknya kamu nggak usah capek capek" "Justru kalau kamu larang aku,aku capek lagian aku juga nggak kerja berat,cuma belanja aja Mas. Semua urusan rumah kan Tika yang urus. Kamu jangan bikin aku badmood deh" kata Meywinda sedikit kesal. "Iya tapi nanti kamu capek sayang" jawab Bayu lembut. niat Bayu hanya agar Meywinda tidak terlalu lelah,yang Bayu baca dari beberapa artikel biasanya ibu hamil akan mengalami mual yang sangat otomatis akan membuat badan lemas,jadi Bayu hanya takut Meywinda akan mengalami itu semua. "Mas aku kan hamil bukan sakit parah,kamu jangan giniin aku,jangan berlebihan deh" gerutu Meywinda. Bayu menghela nafas pelan. "Aku mau yang terbaik buat calon baby kita sayang,anak pertama kita. Semua harus yang terbaik buat Ibu dan calon Baby kita" lalu Meywinda memilih mengalah untuk menuruti ucapan Bayu. Sudah paham bagaimana tabiat seorang Bayu. Semakin dilarang dia akan semakin menjadi. Terpaksa seharian ini dia menyuruh Tika untuk kesana kemari. Tika sendiri yang tidak bisa mengendarai mobil terpaksa bolak balik ke pasar dengan sepeda motornya,untung jarak pasar dari komplek tidak begitu jauh. "Maaf ya Tik, kamu jadi repot gini" kata Meywinda ketika membantu Tika menurunkan barang belanjaan pesanannya. "Nggak papa Mbak,daripada Mbak Mey yang pergi sendiri,Mas Bayu bisa marah" kata Tika. Memang asistennya itu sudah paham dengan Bayu. Apalagi kalau menyangkut urusan Meywinda. Bayu pasti akan lepas kontrol kalau terjadi apa apa. Pernah dulu saat Meywinda sedang memasak ia terkena minyak,respon Bayu jangan ditanya lagi. Hampir sebulan Meywinda tidak diijinkan untuk ke dapur, meskipun sekedar membuatkan minum. Bayu mengalah untuk membuat sendiri sedangkan Meywinda sangat tidak nyaman,mana ada dia sebagai istri masih sehat tapi tidak melayani Suami dengan baik. "Mbak Mey mau dimasakin apa?" tanya Tika ketika mereka sudah selesai membawa barang yang Meywinda butuhkan. "Lagi nggak pengen apa apa Tik,nanti aku masak sendiri aja deh" jawab Meywinda lalu berjalan naik ke lantai 2. Ia sibuk urusan bisnis online shop nya dan juga ada beberapa project baru yang menanti. Segala konsep dan pemasaran produk nanti sudah dipikirkan matang matang oleh Meywinda,biar bagaimanapun ia mau semua berjalan sesuai konsepnya sejak awal ia membangun bisnisnya. Besok adalah hari dimana mertua Meywinda atau orang tua dari Bayu pindahan. Bayu sudah mewanti wanti untuk tidak ikut andil dalam urusan pindahan tersebut,ia sudah meminta Tika untuk membantu, walhasil Meywinda yang biasanya jadi seksi sibuk mengurus ini dan itu hanya bisa pasrah ketika Bayu mengeluarkan ultimatum nya. "Assalamualaikum, Ya Mas?" Sapa Meywinda ketika dering telfonnya berbunyi,ia langsung mengangkatnya ketika tau itu adalah Bayu. "..." "Mau dimasakain apa?" "..." "Nggak papa lah,aku malah seneng,nanti biar aku datangnya bareng Tika,jadi nggak repot bawanya" kata Meywinda. "..." "Waalaikumsalam" *** Pagi hari nya Meywinda sudah sibuk di dapur membantu Tika menyiapkan beberapa masakan untuk dibawa kerumah mertua. Orang tua Bayu baru pindah dari Jakarta,setelah sekian lama Ibu Bayu,Reni ingin dekat dengan anak semata wayangnya,jadi memutuskan untuk pindah ke Bandung, Mengingat tidak mungkin Bayu yang pindah ke Jakarta karena penugasan Bayu di Bandung. Bayu belum bangun, Meywinda sendiri tidak tega membangunkan Bayu karena ia tau pria itu baru saja sampai pukul 2 pagi. Meywinda memutuskan untuk turun ke dapur menyelesaikan urusannya,baru pelan pelan ia akan membangunkan Suaminya, lumayanlah tidur beberapa menit sembari menunggu Meywinda. "Mbak ini mau ditaruh mana?" Tanya Tika menunjuk lauk yang sudah Mey buat tadi. "Ambil kotak makan aja dilemari, biar nggak repot nanti" Tika lalu mengangguk mengambil kotak makan yang Meywinda maksud. "Ini dibawa semua mbak?" "Iya bawa aja,nanti kita kan makan disana,sayang juga kalau ditinggal nggak ada yang makan" kata Meywinda yang diangguki oleh Tika. Setelah Meywinda menyelesaikan satu masakannya, ia pamit pada Tika untuk naik ke kamar lagi. Ia akan membangun kan Bayu untuk mandi dan setelahnya pergi kerumah Mamanya. Dibukanya korden yang menutupi jendela kamar mereka. Kemudian Meywinda mendekati Bayu yang masih telungkup tidur. "Sayangku, bangun yuk,katanya mau kerumah Mama" kata Meywinda lembut sembari mengelus rambut hitam legam milik Bayu. "Hmmmm" Bayu menjawab dengan gumaman saja. "Udah siang loh Mas,nanti keburu truk nya datang ,kamu nggak bantuin nurunin barang" Kata Meywinda. Bayu tampak bergerak,bukannya bangun ia justru menggeser kepalanya untuk telungkup di pangkuan Meywinda,sedangkan Mey masih mengelus rambut Bayu, kebiasaan yang Bayu suka dari Istrinya adalah mengelus rambutnya, menciptakan kenyamanan tersendiri. "Mas?" "Bentar sayang, kaya gini dulu" untuk beberapa menit Meywinda menuruti ucapan suaminya. Mungkin Bayu masih mager,pikirnya. "Nanti nggak usah capek capek dirumah Mama, biar Tika sama yang lain aja" ucap Bayu tiba tiba. "Iya Mas,udah ih cepetan mandi,udah siang ini" lalu Bayu bangkit dari tidurnya dan berjalan kearah kamar mandi. Sedangkan Meywinda membereskan tempat tidur dan membersihkan ruangan seadanya. *** Efek yang ditimbulkan ketika Bayu berbicara dengan Mamanya bahwa Meywinda sedang mengandung adalah Heboh. Mama Bayu yang memang sudah mendamba adanya cucu sempat menangis terharu dan memeluk menantunya erat. Beliau juga menyuruh Meywinda untuk tidak capek capek. Bayu pun setuju,ia juga baca dari beberapa artikel bahwa ibu hamil itu gampang capek dan rawan keguguran apalagi masih trimester awal. "Kamu duduk aja,nggak usah bantuin apa apa" kata Bayu ketika Meywinda hendak mengambil beberapa figura untuk dipajang di ruang tengah. "Iya Mas,ini cuma ngambil aja" kata Meywinda cemberut. Meskipun begitu ia tidak marah karena Meywinda tau semua itu untuk kebaikan dirinya dan calon anak mereka. Lantas ia menuruti ucapan Suami dan ibu mertuanya. Sampai sehari mereka membantu Mama Bayu pindahan. Bayu tampak lelah karena dirinya yang paling banyak bekerja,mengangkat benda berat seperti kursi,meja yang dirasa Mamanya tidak sesuai maka Bayu yang mengangkatnya. Tika juga capek karena dia juga tim sukses acara pindahan tersebut. Malamnya setelah semua selesai Bayu memutuskan untuk menginap. Disamping Mamanya belum ada teman ia juga lelah,ia yakin Tika juga sama. "Capek ya Mas? Mau dipijit?" Tawar Meywinda begitu masuk kamar dan menemukan Bayu sedang duduk di sofa sambil memijat kakinya. Bayu menoleh lalu mengumbar senyum manis "Sini sayang, kamu dari mana?" "Habis bantuin Mama dikamar, sini aku pijitin" Bayu malah menggenggam tangan istrinya. "Nggak usah,nanti kamu capek, kasih minyak urut aja ya" Meywinda mengangguk lalu mengambil minyak urut yang selalu ada di tasnya. "Maaf ya Mas aku nggak bantuin apa apa,sampai kamu capek gini, aku juga kasihan sama Tika" kata Mey sembari mengoleskan minyak pada kaki Bayu. "Apaan sih sayang,aku nggak mau kamu capek capek makanya aku yang minta kamu buat nggak bantuin. Lagian yang sibuk nyiapin makan siapa kalau bukan kamu?" "Ya kan aku maunya bantuin ngurusin semuanya. Nggak cuma makan aja. Maksudnya beresin apa lah,biar aku nggak nganggur" "Sayang, kesehatan kamu lebih penting. Akan ada calon baby di rahim kamu. Dengan kamu nggak repot dan nggak capek ngurusin semuanya itu udah membantu aku juga. Lagian ini juga demi kesehatan kamu juga kok" kata Bayu mencoba memberikan pengertian. Sedikit banyak ia juga sering membaca beberapa artikel tentang ibu hamil trimester pertama. Bergerak sedikit saja sudah lelah. Ia paham istrinya itu tidak bisa diam makanya ia tidak ingin Meywinda sibuk mengurusi semuanya. "Tapi Mas.." "Udah nggak usah dipikirin ah,sini tiduran" Meywinda tersenyum lalu merebahkan dirinya di samping Bayu,dan tidak butuh waktu lama untuk Bayu memeluknya erat. 'Ya Allah betapa beruntungnya aku mendapat kan wanita ini. tolong jaga dia dan calon anak kami. semoga dia baik baik saja sampai waktunya tiba aku menimangnya, menggendong nya,dan merawatnya bersama istriku ini. apapun akan aku lakukan untuk kebahagiaan mereka ya Allah....'. batin Bayu sebelum memejamkan matanya. *** Yes,akhirnya bisa next. Semoga ada yang nunggu dan penasaran sama ini story' ya. Semoga respon kalian bagus dan bikin aku semangat buat next terus.. Jangan lupa vote,comen karena itu adalah modal semangat aku. Salam kenal #indonesiamembaca2020 #watty2020 Septi yulianingrum
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN