32

1918 Kata

Meywinda menghembuskan nafas pelan. Sejak tadi dia sudah merasa sepet dengan orang orang di ruangan ini. Tadi setelah pulang seminar dari ITB dan mendengarkan ceramah Bayu, akhirnya Bayu luluh juga. Dia minta maaf atas sikapnya, Meywinda tentu saja mengiyakannya toh dia tidak tau apa apa tentang Erlangga dan pesannya. Ya,pada akhirnya Bayu sudah bercerita tentang pesan Erlangga waktu itu. Pertemuan saat belanja juga itu murni ketidaksengajaan. Lalu Mereka kembali seperti sedia kala meskipun Meywinda masih sedikit kesal dengan Bayu karena masih menerima tawaran Kak Ayu untuk mempromosikan produknya. "Sudah janji sayang. Besok kalau kamu butuh aku,aku akan bantuin kamu juga" Lalu Meywinda menghembuskan nafas pelan. Ya udahlah ya, Bayu nggak mungkin bermain dibelakang, kalaupun ia pastila

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN