Selama seminggu ini dunia Faris benar-benar teralihkan. Dia sama sekali tidak memikirkan tentang Selvi yang sempat membuatnya cemas. Saat ini yang ada dipikirannya cuma Anin seorang. Wanita yang telah berhasil mengalihkan seluruh perhatian Faris. Teman-teman di kantornya juga merasa sedikit heran dengan perubahan sikap Faris. Mereka sempat bertanya-tanya dalam hati apa yang membuat Faris seperti itu, meskipun mulai bisa menebak apa yang terjadi.
Dari sekian teman kerjanya, hanya Eva yang bisa menebak dengan pasti karena sebelumnya memang sudah pernah dicurhati oleh Faris. Awalnya Eva memang belum terlalu melihat perubahan itu, tapi lama-lama dia menyadarinya juga.
“Wah, kayaknya cita-cita kamu terkabul ya Ris? Jadi ceria banget akhir-akhir ini?”
“Hehe, iya mbak. Sukses lah pokoknya.”
“
