“Mas, bagaimana dengan mbak Nindi? Apakah dia sanggup menghadapi ibu tirinya yang jahat, sendirian?” “Buktinya dia tidak ada menghubungi kita, itu artinya dia bisa menangani masalahnya sendiri. Kamu jangan terlalu pusing memikirkan masalah orang, Dek! O iya, Nanda berhenti dari pekerjaannya ya, Dek?” “Iya Mas. Nanda diterima Mas mengajukan ke mal baru yang mbak Nindi bilang. Enak hanya lewat ponsel saja.” “Wah enak, ya? Lebih enak dan fleksibel. Jadi gak harus mondar-mandir.” “Iya Mas. Bagaimana Mas dengan pencarian ibu dan saudara kembar Nanda yang hilang? Dari mana kita memulai, Mas?” “Jangan pusingkan itu, Dek! Nanti pasti Allah kasih jalan untuk kita. Bagaimana dengan rencanamu membuka toko kue di kota, Dek? Apakah uangnya sudah cukup?” “Alhamdulillah sudah lebih dari cukup Mas.