Jeanna sempat berpikir jika dia sudah biasa saja. Namun kenyataannya benar-benar tidak seperti itu, ketika dihadapkan langsung dengan sumber kesakitannya. Pria itu—Raditya Kurniawan, sumber kesakitan Jeanna. Segala kalimat kasar, dan hinaan yang keluar dari mulut pria itu kembali terlintas dalam ingatan Jeanna. Sakitnya bukan main. Pengkhianatan yang dilakukan oleh Raditya begitu membekas di hati Jeanna. Sangat dalam, sampai Jeanna merasakan ngilu di dadanya saat ini. Lukanya benar-benar belum sembuh. “Kenapa rasanya masih sesakit ini?” monolognya dalam hati. Jeanna belum tahu kesakitannya akan berakhir kapan. Dia sendiri juga tidak menyangka jika nyatanya goresan luka yang diberikan oleh Raditya begitu dalam, sampai Jeanna sendiri sulit untuk melupakan. Rasa sakitnya kini benar-