20. Luka Nicholas

1611 Kata

Malam kemarin adalah malam yang terburuk bagi Arletta. Melihat bagaimana Adrian membentak Nic hanya untuk membela Arletta, dan bagaimana Nicholas balas membentak makin keras serta memberontak. Tidak lupa, wajah panik Vivi ketika Adrian hendak memukul anak lelaki kesayangannya itu. Sempurna, Arletta telah menghancurkan keluarga ini. “Arletta?” Bisikan itu langsung membuat Arletta terbangun dari alam bawah sadarnya dan membuka kelopak matanya. Tubuhnya berkeringat, kamarnya terasa panas dan kepalanya sangat pening sekarang. Serta ada Adrian duduk di ujung kasurnya pagi ini sambil memegang bahunya dengan khawatir. Adrian kemudian memegang dahi Arletta dan mengernyit. “Kamu sepertinya demam.” Ucap Adrian. “Arletta nggak apa-apa, Om.” Elak Arletta sambil berusaha untuk duduk dibantu ol

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN