"Hai apa kabar?" tanya Agung tersenyum. "Kenapa kamu kemari?" Pertanyaan yang langsung dipertanyakan oleh Adrena. "Ini kan tempat umum, aku bisa kan kemari kapan saja. Lagian pemilik kafe ini adalah sahabat aku." Agung menjawab lagi. "Sejak kapan Yoyo jadi sahabat kamu?" "Jauh sebelum aku mengenalmu, kan?" "Please, Agung. Aku tuh nggak pengen lihat kamu. Jadi bisa gak kamu gak usah nyapa aku? Pura-pura aja gak kenal." "Gimana aku bisa pura-pura gak kenal sama kamu, kamu bawa kenangan yang indah loh," sambung Agung dengan kepercayaan diri yang tinggi. Adrena terdiam, ia ingin sekali memukuli Agung saat ini juga hanya saja ia harus menjaga dirinya, ia tidak boleh mengedepankan emosinya dan membuat masalah baru untuknya, karena Agung pandai bersilat lida dan pandai dalam kelicikan. A