Pertemuan

1445 Kata
"Charlos untuk saat ini terlalu kuat untukmu, itulah kenapa aku kemari dan memintamu untuk menggunakan ini untuk melawannya," ucap Ultraviolet. "Lalu mengapa kau bawa Charlos kemari? Bukankah di sini pun masih banyak warga sipil yang belum dievakuasi?" Ucap Alan dengan penuh kebimbangan. "Apa kau mengenal dia Alan? Sepertinya dia bukan orang Amerika," tanya Ryan yang merasa asing dengan kehadiran Ultraviolet. "Entahlah aku pun tak mengenali orang ini, tapi sepertinya dia mengetahui sesuatu," ucap Alan pada Ryan. "Seperti yang aku bilang aku menarik Charlos ke sini, aku sengaja karena ada pesan dari Profesor Tokuda bahwa ada salah satu zat yang mampu melemahkan sisitem sulfur, dan itu ada di kota New York," ucap Ultraviolet. "Sepertinya wanita ini sangat mengenal Profesor Tokuda," ucap Ryan. "Aku dengannya memang selalu bertukar kabar, sudahlah tak usah dipikirkan, yang jelas ikuti arahanku agar bisa menghentikan temanmu itu," ucap Ultraviolet. Dari arah langit satu rudal besar nampak melaju cepat ke arah mereka. Alan yang memang menyadari itu dengan cepat meraih Ryan dan menghindari ke udara. "Serangan? Hei kalian, cepat evakuasi semua orang yang ada di sekitar sini, jangan biarkan ada korban yang berjatuhan di sini," perintah Alan pada beberapa orang Metahuman yang sejak tadi ada di sana. "Baik kapten akan kami laksanakan," ucap salah seorang Metahuman bawahan Alan. Mereka mulai mengevakuasi orang yang ada di sekitar area itu, ledakan cukup keras yang mengakibatkan lab milik Ryan hancur berkeping-keping. "Sial laboratorium nya hancur, jika seperti ini kita tak bisa membuat serum sulfur untuk menandingi Charlos," ucap Ryan sangat terkejut. "Sial, Charlos berencana menghancurkan semua yang berhubungan dengan Metahuman, aku harap aku masih bisa menghadapi dan menyadarkan dia," ucap Alan yang kini menjauhkan Ryan dari area itu. Charlos kini terlihat di atas langit, cahaya merah menyelimutinya, matanya tak kalah bersinar dengan tubuhnya. Charlos mendarat cukup kuat di atas tanah, tatapannya sangat tajam kearah Alan, namun ia seperti sedang memikirkan sesuatu. "Sial, ternyata orang itu malah membawaku kemari, apakah aku harus melenyapkan Alan sekarang?" Ucap charlos pada dirinya sendiri yang kini charlos dan Alan saling bertatapan. Beberapa jam lalu ketika Charlos masih berada di India menghancurkan markas world goverment. Charlos tiba-tiba dikejutkan dengan serangan tiba-tiba milik Ultraviolet. Serangan Ultraviolet itu berhasih mengenainya dan membuat ia terpental menabrak gedung pencakar langit dan berakhir di atas aspal. Metahuman yang melihat kedatangan Ultraviolet sungguh antusias dan merasa senang, akhirnya satu-satunya harapan mereka kini telah datang. "Lihat itu, Ultraviolet sudah datang, itu artinya kita tak usah khawatir lagi dengan semua kekacauan ini," ucap seorang metahuman yang mengetahui Ultraviolet telah datang. Ultraviolet yang datang tiba-tiba itu dipenuhi dengan aura yang kuat serta cahaya ungu menyelimuti tubuhnya. Kini ia nampak menggunakan sesuatu di telapak tangannya, seperti sebuah sarung tangan yang terbuat dari serat baja. "Aku tak boleh membiarkannya ada di sini, ini akan sangat berbahaya, jika ia masih ada di sini maka para petinggi world goverment tak akan fokus untuk membereskannya, aku harus menemui orang itu dan memintanya untuk menghentikan orang ini," ucap Ultraviolet yang melayang di udara. Setelah semua orang berhasil dievakuasi dari area itu, kini semua Metahuman bergabung menjadi satu. Mereka nampak akan melakukan sesuatu pada Charlos. "Violet akhirnya kau datang juga, kau terlalu lama, kami benar-benar kesulitan dan dibuat tak berdaya oleh orang itu," ucap salah seorang Metahuman Uni Soviet itu "Maaf karena aku harus berdiskusi dahulu untuk mendapatkan ini, aku sarankan kalian membantu Metahuman yang lain yang saat ini sedang tak berdaya, pastikan mereka mendapatkan perawatan yang baik, aku akan membawanya pergi dari sini agar kalian bisa tenang," ucap Ultraviolet yang mulai melesat mendekati Charlos. Charlos yang tertindih puing-puing gedung yang hancur itu mulai bangkit lagi dah auranya kini semakin kuat, ia tembakkan satu gelombang kuat untuk menghancurkan puing-puing yang menimpa dirinya. Melihat keadaan Charlos, jet tempur india mulai menghujani Charlos dengan rudal, merasa area tersebut sudah aman dan tak ada orang yang terlihat di sana, jet tempur itu membombardir area Charlos berada. "Ayo lakukan sekarang, tembakkan rudal kalian," ucap salah seorang pilot yang kini sedang menerbangkan jet itu. Intruksi itu diterima dengan baik oleh beberapa pilot kapal tempur yang lainnya. Seketika area tempat Charlos berada menjadi sangat menyeramkan, tembakkan demi tembakkan menghujani dirinya. Ultraviolet yang melihat itu hanya bisa memperhatikan dari atas udara, biarlah para pilot itu yang menjalankan tugasnya kali ini, ia tak ingin terlalu ikut campur. "Jika seperti ini terus, aku yakin orang itu sudah mati, itu artinya aku tak usah repot-repot melawan orang ini," ucap Ultraviolet yang masih memperhatikan Charlos dari atas udara. Namun tiba-tiba tanah di sekitar Charlos bergetar dan beberapa puing mulai terangkat, dan rudal yang di arahkan padanya kini berbalik arah, mengenai yang empunya rudal. Radiasi gelombang elektromagnetik ia keluarkan cukup kuat sehingga menghancurkan beberapa objek yang dilewatinya. Kini jet tempur yang menghujani dirinya nampak kehilangan kendali sebab rudal yang mereka tembakkan berbalik mengenai mereka. Beberapa jet tempur bahkan meledak dan hancur berkeping-keping. "Haaaa!!" Sebuah teriakan dari arah Charlos berada. Ultraviolet yang menyaksikan itu mulai bersiap-siap, walaupun sebelumnya sempat mengira Charlos akan cepat dikalahkan akhirnya Ultraviolet harus menelan rasa tak terpercayanya itu. Charlos benar-benar sangat kuat sekarang, mungkin saja ia mengalami perubahan dari awal pertemuan mereka. "Tak salah lagi, mungkin ini yang ditakuti profesor Tokuda tentang perkembangan Metahuman, itulah mengapa ia sampai harus memintaku untuk mencoba senjata buatannya itu yang ia serahkan pada adiknya di Jepang, apakah sarung tangan ini bisa menetralkan zat adiktif yang ada pada orang itu," ucap Ultraviolet yang kini masih memperhatikan Charlos. Charlos keluar dari reruntuhan yang menimpa dirinya, ia seperti seorang iblis sekarang, matanya menyala tubuhnya yang berasap menambah kesan menyeramkan pada dirinya. "Aura ini, apakah itu kau? Wanita yang sempat aku lawan beberapa waktu lalu?" Ucap Charlos mengedarkan pandangannya dan fokus pada seseorang yang telah ia cari saat ini. Ketika matanya menemukan sosok Ultraviolet, Charlos begitu bersemangat, pasalnya Charlos mulai memperhitungkan kekuatan Ultraviolet akibat dari pertarungan sebelumnya. "Salah satu orang kuat yang harus aku singkirkan," ucap Charlos. Ia kini mengarahkan tangannya pada Ultraviolet dan menembakkan gelombang lurus mengarah pada Ultraviolet. Namun Ultraviolet dengan mudah menghindari serangan itu. Charlos mulai melesat mendekati Ultraviolet. Beberapa Metahuman yang menyaksikan itu tak bisa berbuat banyak, mereka tak ingin mengganggu pertarungan antara Ultraviolet dan Charlos. Seperti yang pernah ia lakukan sebelumnya, kini ia mulai menyerang Ultraviolet dengan gelombang-gelombang kuat dan cukup cepat, Ultraviolet hanya bisa menghindari serangan itu dan terus bermanuver di atas udara untuk menghindarinya. "Kau memang cukup tangguh ya, padahal aku telah melakukan peningkatan dua kali, namun kau tetap saja bisa menghindari serangan yang aku arahkan padamu," ucap Charlos dengan sedikit menyeringai. Merasa dirinya tak bisa terus menghindar, akhirnya Ultraviolet memutuskan untuk sedikit melawan Charlos. "Walau bagaimanapun aku harus menghentikan orang ini, ayo kita coba sarung tangan ini," ucap Ultraviolet yang membalikkan arah dan melancarkan satu pukulan mengarah pada Charlos. Charlos yang melihat Ultraviolet mengarah padanya melakukan sebuah reaksi, kini mereka bertarung di udara dengan saling melakukan pukulan dengan tangannya. "Apa itu, sakit sekali, hey apa yang kau gunakan?" Tanya Charlos setelah ia mendapatkan satu pukulan kuat pada perutnya. "Ternyata memang benar, alat ini bisa melukai Metahuman seperti dirimu, aku akan menghentikanmu sekarang juga," ucap Ultraviolet dan masih saling menyerang satu sama lain. Mereka kini saling mengeluarkan aura yang kuat, mereka seperti dua buah cahaya yang saling bertabrakan, gelombang kuat yang keluar dari Charlos dan sinar laser yang dikeluarkan oleh Ultraviolet tak terarah tujuannya, menghancurkan apa saja yang dilewatinya. "Pergi dari sini, mereka takkan bisa dihentikan, kita bukan tandingan kedua orang itu," ucap salah seorang Metahuman yang menyaksikan Charlos dan Ultraviolet bertarung. Kini Charlos mulai membalikkan keadaan, dan menyudutkan Ultraviolet membuatnya harus menghindari Charlos berkali-kali. Charlos dengan segala kegesitan dan kelincahannya mulai menguasai jalannya duel, ia mengeluarkan gelombang kuat dan berhasil menghempaskan Ultraviolet. "Arrrggghhh." "Rasakan itu," ucap Charlos. "Tak bisa, aku harus membawanya pergi dari sini dan meminta bantuan Supersonic," ucap Ultraviolet yang kemudian melesat cepat dari tempatnya. Charlos yang melihat Ultraviolet menjauh darinya langsung mengejar. Kejar-kejaran terjadi di atas awan, di luar dugaan kecepatan cahaya milik Ultraviolet ternyata mampu membuat Charlos tak dapat mengejarnya. Charlos yang tak ingin melewatkan kesempatan ini dengan cepat mengejarnya hingga kini ia berada di hadapan Alan. "Takkan ku biarkan kau pergi wanita sialan, aku takkan menyia-nyiakan kesempatan ini, di tambah lagi di sini ada kau," ucap Charlos yang terlihat menyeramkan dengan diselimuti cahaya merah. "Hentikan Charlos, semua yang kau lakukan ini hanyalah menghancurkan keadaan, kau tak bisa seperti ini," ucap Alan. "Sudah cukup omong kosong darimu Alan, aku sudah muak terus menerus mengikuti keinginanmu, kini orang yang telah kita cintai telah tiada, itu artinya kita akan sama-sama merana," ucap Charlos yang terus melangkah perlahan menuju Alan. Ultraviolet yang melihat itu mencoba mencari peluang untuk menyerang Charlos, matanya tak sedikit pun beralih dari Charlos. "Kau, apa yang kau inginkan sebenarnya, apakah harus menghancurkan Bumi seperti ini?" Tanya Alan mulai melantangkan suaranya. "Apa? Aku? Hahaha lucu sekali, ini semua adalah ulah perbuatanmu Alan, andai saja kau tak mendapatkan semuanya, mungkin semua takkan seperti ini," ucap Charlos. Bola matanya menyala-nyala menatap Alan penuh amarah, sementara Ultraviolet telah bersiap menyerang ketika Charlos lengah. Sedangkan Alan hanya bisa merapatkan giginya sendiri. "Ryan kau tahu kan harus berbuat apa? Ketika aku menembak, segera pergi dari sini," ucap Alan. "Baiklah."
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN