Gavin, Rini dan nenek Halima duduk di sebuah kursi tunggu yang berada di samping pintu ruang inap di mana Felly ada di dalamnya tengah di periksa. Nenek Halima sedari tadi diam, tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Dalam hatinya ia terus merapalkan doa agar Felly dan cabang bayi yang tengah dia kandung baik-baik saja. Tak lupa ia juga menyalahkan dirinya, seharusnya ia tidak memperlakukan istri cucunya dengan sangat kasar. Ia sadar bahwa semua yang ia lakukan pada Felly itu tidak baik. Ia kejam, ia jahat dan juga tidak punya hati. Rini juga diam, dalam hatinya ia terus merapalkan doa untuk keselamatan Felly dan calon cucunya yang tengah berada di rahim wanita itu. Ia belum bertanya pada Halima ataupun Gavin mengenai kronologis Felly mengalami pendarahan, menurutnya itu pasti karena Felly be