"Mak, Ujang kok gak ke masjid?" sapa Mardi ketika berpapasan dengan Mak Lala di depan gerobak Mang Iwan. "Ujang meriang, Di. Ini Emak beli bubur buat dia sarapan." Mardi terkejut, dia sudah bisa menebak Ujang sakit karena ditinggalkan Teh Asmi. "Sejak kapan?" "Azan subuh Emak bangunin dia, gak nyaut-nyaut gak taunya panas." Mardi duduk di kursi plastik yang disesiakan Mang Iwan. "Gak usah pakai kacang kedelai, Mang. Si Ujang gak suka," cegah Mak Lala. Mang Iwan mengembalikan kacang pada tempatnya. Sejenak tidak ada obrolan lagi antara Mak Lala dan Mardi. Wajah Mak Lala terlihat menyimpan kecemasan yang mendalam. Mardi juga sebetulnya merasakan hal yang sama. Dia cemas karena patah hati membuat Ujang terpuruk. "Mak," sapa Mardi. Mak Lala menerima bubur di mangkuk ayam untuk dibaw