Hancur Sudah Harapan Ujang

1112 Kata

Dari depan pintu Star Wash Mardi melihat sahabatnya itu berlari dengan dramatis. Pria berambut sedikit ikal itu cekikikan membayangkan jika adegan lari itu dibuat slow motion dengan musik yang mendukung, pasti seru. Jelaslah Ujang tidak akan bisa mengejar, orang Asmi tadi pulang dengan menggunakan ojol. Mardi diam saja tidak bilang-bilang, toh mau bilang pun Ujang gak akan percaya kepadanya. Ujang terengah-engah, napasnya tersengal. Meski sebenarnya Ujang tidak tahu untuk apa dia berlari menemui Asmi. Di trotoar tepat bawah pohon beringin besar, pemilik Laundry itu bersimpuh. Tidak jauh dari sana ada pedagang asongan yang berbinar melihat ‘mangsa’ orang kehausan adalah sasaran empuk untuk ditawari minuman dingin yang dia bawa. “A, cai, A,” (A, air, A) tawar pedagang asongan berperawakan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN