“Lo diem aja, kenapa?” tanya Mardi. “Gue lagi sebel sama Emak.” “Gak boleh, dosa.” “Gue tahu, tapi masa iya emak jodohin gue sama anaknya juragan lele.” Ujang mengeluh. “Gue pengen ketawa tapi takut dosa,” ledek Mardi. “Ketawa aja. Gue emang menyedihkan. Pertama kali jatuh cinta malah sama bini orang. Sekalinya dijodohin sama cewek yang Astagfirullah, gue gak sanggup melanjutkan.” “Jang. Allah punya rencana indah buat lo. Mungkin lo emang harus menyelesaikan mimpi lo satu per satu. Ibarat bayi, lo baru bisa berdiri, belum melangkah, belum berlari. Nanti kalau sudah berlari lo bisa lari kejar cinta.” Mardi bijak. “Tapi Emak minta mantu.” “Kalo urusannya nyangkut emak-emak sih gue angkat tangan.” Mardi pergi meninggalkan sahabatnya yang sedang galau. Ujang ngantuk. Semalaman lelaki