"Kamu ikut gabung nanti sama Papa ya, Mel,” ujar papa di ruangan kerjanya. Kami mendapatkan tawaran untuk bergabung dengan beberapa lawyer lainnya untuk bekerja pada seorang politikus. Untuk menghadapi gugatan praperadilan yang diajukan oleh pasangan yang kalah dalam pemilu beberapa hari yang lalu. Tidak hanya pengacara senior yang handal yang ikut membela Gubernur terpilih itu, ada beberapa pengacara sepertiku juga yang turut serta. "Oke, Pa." "Tapi kemungkinan bakalan ada orang-orang dari kantornya Dikta juga, entah siapa yang mereka utus. Atau Dikta sendiri?” ”Ya udah.” Papa menatapku dengan mata menyipit. “Kamu gimana kalau ternyata ada Dikta yang gabung?” "Nggak apa-apa, Pa," jawabku tersenyum. "Aku nggak masalah harus kerja bareng dia juga. Papa nggak sedang ngeraguin profesion