Bab 27. Pasrah Icha

1074 Kata

Mungkin karena perasaan Icha yang terlalu dalam terhadap Andra, dia tentu memaafkan Andra. “Senin Icha ke kantor Bapak ya?” pinta Icha memohon. “Ya, silakan. Tapi jangan lupa laporan skripsi kamu sekalian, sedikit nggak apa-apa, yang penting ada yang kamu sampaikan ke saya.” Icha terdiam sejenak, merasa dirinya tidak memiliki harapan untuk dianggap lebih dari sekadar ‘anak’. Andra terus saja menyinggung skripsinya. “Iya, Pak.” Icha menyelesaikan panggilannya dengan perasaan gundah. Tapi beberapa saat kemudian, dia pun akhirnya bisa tidur nyenyak karena sudah mendapatkan kabar dari Andra. Keesokan harinya, Icha mengisi akhir pekannya dengan membaca dan menulis di dalam kamarnya sambil menikmati cemilan yang dibuat mamanya. *** Sebelum pergi ke kantor Andra, Icha mengunjungi per

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN