“Icha?” kaget Andra. Icha melangkah masuk dengan perasaan was-was. Sambil meletakkan bungkusan kain yang berupa makanan di atas meja bar yang membatasi ruang dapur dan ruang tamu, Icha menatap wajah gadis muda itu penuh curiga. Andra sendiri langsung bangkit dari duduknya, melangkah cepat mendekati Icha, lalu membimbing gadis itu untuk duduk di atas bangku kecil dekat sofa. Dia tampak menahan keterkejutannya, tidak menyangka Icha datang malam ini. Sedikit tidak senang dengan keadaan ini karena dia sebenarnya ingin suasana yang lebih privasi dengan Vanya tanpa ada gangguan. Icha duduk sambil terus menatap gadis muda yang tadi duduk manja di atas pangkuan Andra. Dia membiarkan ranselnya jatuh di atas lantai. Sedangkan Andra kembali duduk di samping Vanya dan mendekap bahunya. Vanya terh