Pagi ini Shena bergegas membelikan sarapan untuk Duta. Sehabis mengerjakan tulisannya sampai lembur pukul tiga dini hari, Shena bangun pagi-pagi sekali untuk melihat keadaan Duta. Semalam setelah Duta tidur, Shena memilih pulang. Meski cengkraman tangan Duta di tangannya kuat, setelah susah payah akhirnya Shena berhasil melepaskannya. Shena tidak tega bila meninggalkan Duta terlalu lama. Dengan mengendarai motor bebeknya, Shena menjalankan motornya ke GSP. Saat sampai di sana, club itu masih utuh. Tulisan besar GSP dan simbol juga masih utuh. Shena tersenyum lega, setidaknya Duta tidak menghancurkan semuanya. Shena belum tahu mendetail permasalahannya, tapi ia yakin lambat laun semua akan terbuka. Shena memarkirkan motornya di depan club, perempuan itu bergegas untuk memasuki club yang