25 - Baikan - √

1996 Kata

"Damt!" Reza mengumpat saat tahu kalau ternyata Ani mengunci pintu kamarnya, membuatnya tidak bisa memasuki kamar Ani, kecuali Ani mau membukakannya pintu. Reza yakin kalau Ani tidak akan mau membukakannya pintu, tapi ia tidak boleh putus asa. Pantang pulang sebelum mendapatkan kata maaf dari Ani. Reza mengetuk pintu kamar Ani dengan tidak sabaran. Ia tahu kalau Ani pasti belum tertidur dan bisa mendengar suaranya dengan jelas. "Sayang, buka pintunya dong," rayu Reza, berharap Ani luluh dan mau membukakannya pintu. Tapi setelah lima menit mencoba, tak kunjung ada respon dari Ani, Reza akhirnya menyerah dan memilih kembali menuruni tangga menuju ruang keluarga. Mungkin ia akan mengobrol dengan Haikal, sudah lama ia tidak mengobrol dengan Haikal secara tatap muka. "Kenapa? Kok balik lagi?

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN