Bagian 15

1661 Kata

"Bagaimana jika kita batalkan saja perjanjian itu?" Tawar Arfan setelah Layla melepaskan ciumannya dengan nafas terengah. Layla membuang pandangannya ke arah samping untuk menutupi rona pipinya yang terasa panas. Hal gila yang ia lakukan barusan di luar kendalinya, ia merutuki dirinya sendiri dalam hati karena terbawa suasana dan tentu saja membuatnya malu setengah mati menatap Arfan. Belum lagi ia harus mereda detak jantungnya yang seakan menggedor-gedor ingin ke luar dari rongganya. Arfan terdiam saat Layla tak mengacuhkannya, Arfan bingung harus berkata apa lagi, ciuman Layla sungguh membuatnya menjadi orang bodoh seketika, jika untuk bilang cinta, jelas itu tidak mungkin karena Arfan sendiri belum yakin dengan perasaannya pada Layla, ia masih butuh waktu dan cara. Senyum Arfan me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN