BAB 33: LAMARAN YANG BERUNTUN

1672 Kata

Gary melangkahkan kakinya menjauh dari gerbang kedatangan internasional Narita International Airport. Waktu masih menunjukkan pukul empat sore waktu Tokyo. Ia berdiri tegap, menyapukan pandangannya, sedikit demi sedikit merekam jejak kota tempat gadis kesayangannya bermukim saat ini. Megi tak tau ia datang, dan ia harap hingga ia kembali pun Megi tak pernah tau. Gary datang hanya untuk menepati janjinya, sedikit mengikis kerinduan. “I can’t speak Japanese, I just try. Kono jūsho ni watashi o tsureteitte kuremasen ka? Tada shiritai dakedesu,” ujar Gary seraya menyodorkan pocket notes-nya yang tercantum alamat Megi tinggal. Ia tak bisa berbahasa Jepang. Kalimat itu ia dapatkan hasil menerjemah di google translate. Entah benar, entah salah, Gary sama sekali tak tau. Yang ia tau, orang Jepan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN