Setelah menarik napas dan coba menghembuskan nya dengan pelan-pelan, berharap rongga dadanya akan sedikit lebih lega, Zein akhirnya memutuskan untuk kembali ke kamar yang dia dan Kiray tempati tiga hari ini, untuk mengambil ponsel Kiray yang semalam Kiray letakkan di atas nakas di bawah lampu tidur. Zein duduk sebentar di tepi ranjang sambil memperhatikan pakaian juga koper mereka yang sedari kemarin berada di sebelah kamar. Beruntung ponsel Kiray tidak mengunakan sandi atau sidik jari untuk kunci layar, dan hanya menggunakan mode usap. Baru saja Zein, ingin mencari nomer ponsel Roy atau Samm, untuk meminta mereka datang ke tempat ini , tapi detik itu juga Roy lebih dulu menghubungi nomer ponsel itu. Buru-buru Zein menerima panggilan itu dan menempelkan ponsel itu di telinga kanannya.