Pil Pahit

3114 Kata

Kadang kala kita perlu berdamai dengan pikiran juga perasaan kita. Saat apa yang hampir kita lupakan, tiba-tiba kembali mengusik pikiran kita, di situlah seharusnya logika kita perperan. "Mohon maaf pak, Rian. Bisa tolong tinggalkan kami sebentar! Aku akan coba menggosok perut juga punggungnya!" Ucap wanita paruh baya yang usianya kira-kira empat puluh lima tahun itu dan Rian langsung mengangguk sebelum akhirnya keluar dari ruangan itu dan menunggu Kiray di luar ruangan itu Zein masih terlelap di ranjang alam di luar balkon kamar mereka saat salah satu petugas keamanan mengetuk pintu kamar yang Zein dan Kiray tempati selama dua Minggu ini. Zein terbangun karena suara bel kamar itu yang tidak berhenti berbunyi. Saat Zein terjaga, Kiray sudah tidak ada di sampingnya, padahal seingat Ze

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN