Semua yang hadir di ruang kerja Adnan tak ada yang punya usulan. Mereka sudah biasa mendapat teguran dari Pak Adnan. Selama ini Pak Adnan itu jarang marah, menegur pun hanya selintas saja. Tapi sekarang Pak Adnan bukan hanya mengultimatum, bujangan muda ganteng itu sudah menjatuhkan sangsi. Jadi mereka tidak ada yang berani mengangkat wajah untuk memandang Pak Adnan. Apalagi Utkas. Dia benar-benar tak percaya. Obsesinya untuk memilih Pelangi malah jadi seperti ini. Utkas menjadi dendam pada Pelangi. Gara-gara Pelangi dia kehilangan pekerjaannya. Dia akan membalas dendam ini pada Pelangi. Malam sehabis Adnan lapor, bahkan sampai paginya Biru belum bertemu dengan Pelangi karena dia terlalu sibuk. Biru hanya menuliskan hari ini Senja belum boleh masuk sekolah, jadi masih izin. Dua hari s