43 : Alhamdullilah

2100 Kata

“Umi habis nangis, ya?” Yama sampai agak jongkok hanya untuk menatap saksama kedua mata Arsy dari jarak lebih dekat. Gadis itu menggeleng, terus menunduk menghindarinya, berdalih hanya kelilipan. “Kelilipan gajah, makanya sampai sebengkak itu, yah, Mi?” Merasa Arsy malu dan sengaja menghindarinya khususnya tatapannya, Yama memakaikan kacamata hitam miliknya kepada Arsy. “Biar enggak nunduk terus. Takutnya kalau Umi menunduk terus, enggak bisa balik lagi,” ucap Yama. “Tapi aku jadi enggak bisa lihat kalau pakai kacamata hitam begini, Mas! Gelap!” Tangan kanan Arsy refleks pegangan pada sebelah lengan Yama yang terasa sangat kokoh. “Aku sudah tahu semuanya. Aku akan mengutus orang untuk menjemput orang tua Umi. Pakai mobil, takutnya kalau pakai helikopter, malah mabuk parah.” Apa yang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN