Kalian tahu rasanya dipaksa melakukan hal yang tidak kalian inginkan dan itu oleh orang yang pernah menganggap kalian sangat hina? Itulah yang Arsy rasakan sekarang. Marah, kecewa, bahkan jijik, Arsy rasakan semua itu di waktu bersamaan. Bahkan meski naluri termasuk hati terus menasihati, memintanya untuk belajar menerima kenyataan, mencintai atau setidaknya mengabdi pada sang suami, memberi Daven kesempatan, Arsy tetap tidak bisa. Luka tak berdarah itu telanjur membuat Arsy trauma dan otomatis menjadikan Daven sebagai sosok terlarang yang tak seharusnya menyentuhnya. Arsy bahkan menangis ketika Daven nekat menggigit bibir bawahnya dan membuat lidah pria itu leluasa berselancar mencari kenikmatan di dalam mulutnya. Kedua tangan Arsy yang mengepal kencang, nekat menghantam keras d**a Dav